Selasa, 27 Februari 2018

10 Pertanyaan Yang Harus Anda Pertanyakan Pada Pasangan Sebelum Menikah

Untuk anda dan pasangan anda yang akan menikah mungkin tidak akan sulit masuk ke jenjang tersebut, lantaran selama pacaran anda sudah mengenal lebih jauh pasanga anda sendiri, apalagi kalau pacaranya memakan waktu yang cukup lama. Pada dikala seseorang sedang jatuh cinta beliau hanya melihat dari sisi positifnya saja, tidak memikirkan sisi yang lainnya, nah sisi yang lainya inilah yang harus anda bongkar kalau tidak mau rumah tangga anda kelak hancur. 
 Untuk anda dan pasangan anda yang akan menikah mungkin tidak akan sulit masuk ke jenjang  10 Pertanyaan Yang Harus Anda Pertanyakan Pada Pasangan Sebelum Menikah
Tentu ada beberapa hal yang harus anda pertanyakan pada pasangan anda ataupun dengan diri anda sendiri, yang paling utama yaitu apakah anda siap untuk menjalin kekerabatan dengan si beliau bekerja sama dengan si beliau dalam sebuah rumah tangga dari mulai mengurus rumah hingga nantinya harus membesarkan anak anda sendiri hingga sukses. Dan hal yang paling krusial di dalam rumah tangga yaitu bab ekonomi rumah tangga, lantaran tidak jarang perpecahan terjadi di dalam rumah tangga hingga ada pasangan yang harus kembali ke orang tuanya dikarenakan problem ekonomi. Selain problem keungan ada beberapa hal yang harus anda pertanyakan, dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang tentunya harus anda pertanyakan pada diri anda atau kepada pasangan anda.

1. Mempunyai Seorang Anak 
Pertanyaan pertama ketika anda akan atau berencana untuk masuk ke jenjang pernikahan ialah apakah anda ingin mempunyai seorang anak. Tidak hanya itu pertanyaan untuk anak pun sanggup menjadi pikiran untuk anda dan pasangan anda, menyerupai ingin punya anak berapa ?, apakah anda akan mengadopsi seorang anak, atau juga siapa yang akan merawat anak anda ketika anda dan istri pergi bekerja. Pertanyaan - pertanyaan yang menyerupai diatas tadi ada baiknya pikirkan dengan matang - matang bersama pasangan, lantaran mempunyai anak buakn sebuah tanggung jawab saja, berbagai hal - hal yang perlu untuk di pertimbingkan, apalagi pada dikala anak anda tumbuh dewasa, pastinya kebutuhan hidup pun harus meningkat seiring bertambahanya umur anak anda. Akan lebih baik kalau anda dan pasangan sanggup mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.

2. Orang Tua Yang Baik
Masih berafiliasi dengan anak, kalau anak anda melaksanakan kesalahan apa konsekuensi yang akan anda lakukan terhadapnya ?, dan sebaliknya kalau anak anda menciptakan sesuatu yang cantik dalam hal apapun misalnya, apa yang akan anda berikan atas apa yang beliau lakukan ?. Pada dasarnya di dalam ruimah tangga ada yang namannya parenting style. Parenting style ialah salah satu gaya atau style bagaimana mendidik seorang anak yang baik dan bagus, ada beberapa parenting style yang sanggup anda coba terapkan di rumah tangga kelak dengan pasangan, laissez-faire, assertive, atau aggressive. Untuk style yang pertama laissez-faire, ialah menawarkan sedikit peraturan terhadap anak pada kehidupannya. Berbeda dengan aggressive yang mempunyai peraturan yang sangat ketat dan tidak fleksibel, sedangkan assertive berada ditengah-tengah diantara laissez-faire dan aggressive.  

3. Perencenaan Keuangan
Keuangan ialah problem yang cukup rumit kalau tidak di jalani dengan baik, terutama untuk anda seorang laki-laki yang akan menjadi imam di keluarga, yang tentunya harus menafkahi istri dan anak anda. Pertanyaan menyerupai apakah anda mempunyai hutang ?, atau juga berapa jumlah tabunganmu ?, ialah sederet pertanyaan yang harus anda pikirkan sebelum menginjakan kaki di pelaminan. Ada bagusnya anda diskusikan atau bicarakan terlebih dahulu dengan pasangan, bagaiamana jalan terbaiknya kalau terbentur dengan problem keuangan. Pada pada dasarnya apakah anda orang yang ingin menikah setelah keadaan perekonomian stabil atau justru ingin membangun kestabilan tersebut bersama ?  Anda yang menentukannya.

4. Membagi Pekerjaan Rumah Tangga
Sering sekali pasangan - pasangan yang gres saja menikah terlihat kaku pada dikala memulai untuk berumah tangga, jangan di sepelekan hal ini lantaran sanggup saja menjadi akar keretakan rumah tangga. Ada baiknya bicarakan terlebih dahulu dengan pasangan, menyerupai anda atau pasangan sanggup menawarkan gambaran yang terang mengenai “hal ini yang perempuan lakukan” dan “hal ini yang laki-laki lakukan.”. Jika keduanya tidak keberatan maka pembagian kiprah dalam rumah tangga pun sanggup berjalan dengan baik. Namun kalau ada yang keberatan dengan kiprah tersebut maka ini ialah waktu bagi kalian untuk berbicara. Bicarakan juga mengenai pekerjaan rumah tangga yang tidak ingin anda lakukan.

5. Bicarakan 5 Tahun ke Depan
Mungkin pertanyaan yang terakhir ini sanggup saja sulit untuk di jawab oleh pasangan dan anda juga, namun kalau pertanyaan ini sanggup di jawab, citra masa depan rumah tangga anda pun akan terlihat. Tidak dipungkiri ketika sudah menikah anda dan pasangan niscaya mempunyai impian masing - masing pada 5 tahun kedepan, menyerupai menginginkan satu anak pada lima tahun pertama pernikahan kalian, sedangkan pasangan anda belum ingin mempunyai anak pada lima tahun pertama pernikahan. Atau juga perbedaan ingin mempunyai rumah besar pada 5 tahun kedepan, namun pasangan anda ingin menabungnya terlebih dahulu. Jika perbedaan-perbedaan tersebut muncul, ini ialah waktu yang sempurna untuk membicarakannya, sebelum anda masuk ke pelaminan.

6. Bicarakan Soal Pernikahan Nanti
Untuk pasangan yang 100% sudah fix untuk menikah mungkin tidak ada salah untuk mencoba membicarakan anggaran biaya, serta bagaimana jalanya pernikahan nantinya. Kebanyakan para pasangan yang sudah melaksanakan pernikahan selalu tepuk jidat lantaran biaya yang dikeluarkan pada dikala pernikahan cukup besar yang nantinya sanggup besar lengan berkuasa pada kelangsungan ekonomi di dalam rumah tangga, rumah tangg anda tidak mau rusak lantaran ekonomi keluarga turun apalagi kebanyakan perceraian sanggup terjadi lantaran ekonomi turun. Oleh alasannya itu bicarakan wacana bagaimana nanti dalam pernikahan dengan pasangan anda.

7. Acara Pernikahan
Ini ialah salah satu hal yang harus anda perhatikan ketika anda benar - benar sudah siap untuk menikah, membicarakan soal program pernikahan dari mulai ijab kabul hingga acar resepsi tentunya harus di bicarakan dengan matang. Terutama soal biaya, kalau memang benar anda terbentur dengan problem biaya maka jangan terlalu memaksakan diri untuk menciptakan resepsi yang mewah, resepsi pernikahan ala kadarnya atau sedanya ialah salah satu solusi bagi anda yang ada problem pada bab keuangan. Sebaliknya kalau anda mempunyai materi yang cukup banyak untuk program pernikahan nanti usahakan untuk membaginya ke dalam kategori, menyerupai uang tersebut di bagi untuk makanan, program hiburan, photo pre wedding, atau hal lain - lainnya.

8. Pikirkan Konflik Rumah Tangga
Bersiaplah untuk menghadapi kelamnya atau gelapnya rumah tangga yaitu konflik di dalam rumah tangga. Sebelum masuk ke jenjang rumah tangga anda harus memikirkan hal yang satu ini lantaran mustahil sebuah rumah tangga berjalan dengan mulus, akan selalu ada konflik di dalamnya baik itu besar maupun kecil. Mungkin sudah tidak terhitung lagi berbagai para pasangan hidup suami dan istri untuk tetapkan atau bercerai dengan alasan yang satu ini. Oleh lantaran itu mengetahui satu sama lain, mendapatkan satu sama lain dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangga dengan bersama - sama ialah solusi untuk meredam konflik di dalam rumah tangga.

9. Apakah Anda Merasa Tertekan ?
Tidak sedikit para pasangan di zaman kini berpacaran atau sudah menikah lantaran sebuah paksaan yang biasanya salah satu dari mereka akan merasa tertekan. Hal tersebut tentu sangatlah tidak dianjurkan dan salah, menikah atau berpacaran dengan seseorang pastinya harus dengan rasa yang lapang dada dan tidak ada beban baik itu dari anda atau dari pasangan anda. Jika pasangan anda menjamin bahwa beliau tidak akan mencampuri problem anda dan membiarkan anda untuk menuntaskan masalahnya tersebut terkecuali beliau sendiri yang meminta bantuan, tanda tersebut ialah hal yang baik dan juga kasatmata untuk sebuah hubungan.

10. Siap Melepaskan Kebiasaan Sebelumnya
Mungkin ini ialah salah satu pertanyaan untuk seorang laki-laki yang nantinya akan menikah, tentu sehabis menikah anda kini mempunyai tanggung jawab atas istri anda, menafkahi dan menyayanginya ialah suatu kewajiban, terlebih nantinya anda mempunyai anak tanggung jawab anda akan lebih besar dan banyak. Oleh lantaran itu tanyakan pada diri anda apakah anda siap untuk melepaskan kebiasaan menyerupai sanggup keluar kapan saja, bersenang - bahagia dengan sahabat dan kebebasan berteman serta beraktivitas. Karena kalau sudah terikat dengan pernikahan hal tersebut lambat lain akan berkurang pada kehidupan anda.

Orang yang sedang dimabuk cinta bisanya akan buta, oleh lantaran itu sebelum anda mengambil keputusan yang besar yaitu, melangkah ke pernikhan, ada baiknya anda tanya pertanyaan - pertanyaan diatas ke pasangan anda, dan anda sendiri. Dari pada nantinya di dalam rumah tangga anda mendapatkan hal yang tak terduga, pada intinya segala problem niscaya akan ada jalan keluarnya, Justru inilah  kesampatan anda untuk membicarakan ini semua sebelum terlambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar